Selasa, 08 Desember 2009

inklusi

Apakah Gangguan Spektrum Autisme (Autistic Spectrum Disorder) ?

Gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak dalam area interaksi sosial, komunikasi dan perilaku

Gangguan perilaku pada anak ini dikabarkan meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Penanganan yang diberikan untuk saat ini dalam bentuk terapi terpadu.

Saat ini, autisme menjadi perhatian oleh masyarakat dunia, terutama oleh PBB, sehingga dengan demikian telah ditetapkan tanggal 2 April sebagai Hari Peduli Autisme sedunia. Hal ini disebabkan jumlah penyandangnya yang makin meningkat. Dimana menurut penelitian di Amerika setiap 150 kelahiran terdapat 1 anak autistik (1:150) di Inggris 1:100, di Australia 1:50. Bagaimana dengan Indonesia ??

Sama dengan negara-negara lain, penyandang autistik di Indonesia juga terus bertambah. Mungkin ini ada hubungannya dengan kesadaran masyarakat akan adanya gangguan perkembangan ini. Sayangnya, belum ada data yang menunjukkan berapa persis angka penyandang autisme di Indonesia.

Kenali variant autisme

Spektrum autisme adalah gejala autisme, dalam bentuk yang paling ringan hingga yang berat. Ternyata, meningkatnya kasus autisme bukan hanya pada kasus autisme klasik ala Kanner saja, tetapi juga terdapat pada variant autisme yang lebih ringan seperti Sindroma Asperger (Asperger Syndrome) dan atipikal autisme.

Sindroma Asperger adalah gangguan neurologis yang dicirikan oleh pola spesifik dalam hal perilaku dan hambatan dalam keterampilan bersosialisasi dan berkomunikasi. Gejala yang nampak berupa kesulitan dalam bersosialisasi, sulit menerima perubahan, suka melakukan hal yang sama berulang-ulang, serta terobsesi dan sibuk sendiri dengan aktivitas yang menarik perhatian. Umumnya, tingkat kecerdasan si kecil baik atau bahkan lebih tinggi dari anak normal. Selain itu, biasanya ia tidak mengalami keterlambatan bicara.

Sedangkan atipikal autisme adalah jenis autisme yang tidak memenuhi kriteria gangguan autisme yang diisyaratkan oleh DSM-IV (Diagnostic and Statistic Manual = panduan dalam menegakkan diagnosa gangguan mental) Meski demikian, si kecil juga mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dan berkomunikasi secara timbal balik. Mungkin juga ia tidak menunjukkan gejala yang khas. Atau bisa juga gejala-gejalanya lebih ringan dari penyandang autisme klasik.

Penanganan yang dilakukan

Agar anak dapat 'keluar' dari gangguan ini, diperlukan intervensi. Bentuk intervensi itu macam-macam, tergantung dari metode yang dianut oleh pusat penanggulangan masalah perilaku atau perkembangan anak. Salah satu penanganan anak dengan gangguan spektrum autisme adalah terapi perkembangan terpadu

Terapi ini terdiri dari terapi okupasi dengan penekanan pada terapi Sensory Integration (Integrasi Sensorik) yang dipadukan dengan metode Floor Time, dimana bentuk terapi ini diberikan setelah anak diketahui menyandang gangguan semua spektrum autisme, dengan tujuan meningkatkan kemampuan anak dalam bersosialisasi dan berkomunikasi. Namun bila anak memerlukan, masih ditambah lagi dengan Strategi Visual yang baru diberikan bila anak sudah benar-benar siap menerima terapi ini.

Apakah Floor Time ? Secara harafiah, Floor Time adalah bermain di lantai. Metode bermain interaktif yang spontan dan menyenangkan bagi anak ini yang bertujuan mengembangkan interaksi dan komunikasi si kecil. Floor Time bisa dilakukan oleh siapapun yang merupakan orang-orang terdekat si kecil, mulai dari orang tua, terapis, kakek, nenek, maupun pengasuh si kecil.

Bagaimana bentuk permainannnya ? Bisa apa saja, yang penting permainannya interaktif dan komunikatif. Misal bermain pura-pura (orang tua menjadi singa, si kecil jadi mangsa) Sebaiknya metode ini dilakukan 6-10 kali sehari, masing-masing selama 20-30 menit. Lawan main anak harus sabar dan santai dalam melaksanakan metode ini. Sebab Floor Time bertujuan untuk membentuk komunikasi dua arah antara anak dan lawan bicaranya, serta mendorong munculnya ide dan membantu anak mampu berpikir logis. Agar bisa melakukan Floor Time dengan baik, orang tua perlu bimbingan psikolog yang paham dan berpengalaman dengan metode ini.

Lalu bagaimana dengan Strategi Visual ? Umumnya penyandang autisme lebih mampu berpikir secara visual. Jadi, ia lebih mudah mengerti apa yang dilihatnya daripada apa yang didengarnya. Oleh karena itu, Strategi Visual dipilih agar anak lebih mudah memahami berbagai hal yang ingin anda sampaikan. Biasanya, ia akan diperkenalkan pada berbagai aktivitas keseharian, larangan-aturan, jadwal, dan sebagainya lewat gambar-gambar. Misalnya, gambar urutan dari cara menggosok gigi, mencuci tangan, dan sebagainya.

Dengan Strategi Visual, diharapkan anak memahami situasi, aturan, mengatasi rasa cemas, serta mengantisipasi kondisi yang akan terjadi. Dengan cara ini, berbagai perilaku yang seringkali menyulitkan, seperti sulit berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain, sulit memahami urutan suatu aktivitas, rasa takut atau cemas jika tidak tahu apa yang akan dikerjakan atau yang terjadi, dan sebagainya bisa diminimalkan. Anak pun akan menunjukkan perilaku yang lebih sesuai dengan lingkungannya.

Diperlukan kerjasama dari semua pihak

Supaya gangguan spektrum autisme bisa diatasi secara optimal, diperlukan kerjasam yang erat antara orangtua, terapis, dokter, psikolog, serta guru di sekolah, jika anak bersekolah. Guru juga perlu tahu kalau penanganan anak autistik sangat berbeda dengan anak normal lainnya. Dengan demikian penanganan anak bisa lebih baik lagi.

Dalam kerja sama tim ini, orangtua adalah anggota tim yang paling memegang peranan terbesar. Karena orangtua adalah orang yang terdekat dengan anak. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, semua ini sangat tergantung dari usaha orangtua.


Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, terutama dalam pendidikan. Tetapi, jika anaknya berkebutuhan khusus bagaimana ??

Sebagai orangtua, kami juga menginginkan hal yang sama bagi anak – anak kami. Setelah anak kami yang pertama, Justin, didiagnosa sebagai penyandang autis saat berumur 2 tahun, kami belum berpikir mengenai pendidikan Justin. Kami hanya berusaha dan berusaha agar Justin bisa menjadi lebih baik kondisinya. Dengan berbagai terapi dan diet yang dijalaninya, Justin menjadi lebih baik. Saat berumur hampir 4 tahun, baru kami menyadari …….. Bagaimana sekolah untuk Justin ?

Karena kemajuan yang dialaminya, terapis – terapisnya memberi masukan bahwa Justin bisa dimasukkan ke sekolah umum. Jadi, kami mencoba memasukan Justin di sekolah umum swasta dekat rumah kami. Justin masuk Kelompok Bermain saat berumur 4 tahun. Di saat – saat pertama Justin memang sulit diatur, karena suasana ramai sehingga membuat Justin ‘overload’, hal ini membuat guru – guru kelasnya bingung. Karena kerjasama antar kami dan guru bisa terjalin dengan baik, Justin bisa dihadapi selama 1 semester pertama. Begitu memasuki semester kedua, Justin kami berikan guru pendamping (helper) yang bertujuan untuk mendampingi Justin selama berada di kelas. Hal ini kami lakukan karena Justin masih belum bisa duduk tenang dan konsentrasi di dalam kelas. Helper ini yang menjadi ‘jembatan’ antara Justin dan guru kelasnya serta berusaha untuk mengajarkan kemandirian bagi Justin.

Pendampingan ini terus berlangsung sampai di TKB. Karena Justin akan masuk SD, maka kami mulai mencari sekolah umum …….. Banyak sekolah yang menolak untuk menerima Justin, dikarenakan Justin yang belum bisa mandiri dan mengikuti kurikulum sekolah. Padahal kami memberikan alternatif bahwa kami akan memberikan guru pendamping di dalam kelas. Kami mencari mulai dari sekolah swasta sampai sekolah international, dan tidak ada satupun sekolah yang mau menerima Justin. Kami bahkan mulai berpikir untuk memasukkan Justin ke sekolah khusus. Tetapi hal ini tidak kami lakukan karena kami mau Justin bersosialisasi dengan anak – anak seumurannya.

Setelah mencari selama beberapa bulan, akhirnya kami menemukan sekolah yang mau menerima Justin, setelah berbicara dengan kepala sekolah, ternyata kami memiliki visi dan misi yang sama mengenai anak2 berkebutuhan khusus, hal inilah yang membuat kami memutuskan untuk memasukkan Justin ke sekolah tersebut, dengan tetap didampingi oleh helpernya.

Walau menggunakan kurikulum yang sama dengan anak2 kelas regular lainnya, tetapi anak-anak berkebutuhan khusus ini diberikan kelonggaran dalam mengikuti pelajarannya. Guru – guru sekolah pun cukup kooperatif dengan kami dan helpernya serta mau membantu Justin sehingga bisa lebih mandiri dalam belajar. Dengan pengetahuan mereka yang masih terbatas mengenai anak – anak berkebutuhan khusus ini, para guru berusaha untuk membuat Justin nyaman di sekolahnya. Sekarang Justin sudah duduk di kelas 2 dan menikmati sekolahnya ini.

Sekolah – sekolah inklusi memang masih belum banyak di Jakarta, apalagi seIndonesia. Hal inilah yang membuat kesulitan para orangtua dalam memberikan pendidikan terbaik bagi anak – anak mereka yang berkebutuhan khusus. Apalagi dengan makin bertambahnya jumlah anak – anak yang berkebutuhan khusus. Pandangan – pandangan negatif mengenai anak – anak ini yang masih banyak di kalangan masyarakat yang membuat anak – anak ini sulit untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan anak – anak normal lain.

Selain itu, masih ada hal – hal lain yang perlu diperhatikan dalam mendirikan suatu sekolah inklusi. Mulai dari fasilitas sekolah, tenaga ahli sampai kurikulum yang disesuaikan dengan anak.

Apa yang bisa kita lakukan sebagai orangtua dan orang – orang yang peduli dengan anak – anak kita ini ?

Senin, 07 Desember 2009

profil MI Al ISlam Cerme Pace

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM DAN SOSIAL AL GHOFFAR

AKTA NOTARIS YULIS MARIAWATI, SH. NO.15 .TANGGAL 16 JUNI 2008

MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL ISLAM CERME

Lingkungan Masjid Besar Al Ghoffar Jl. Raya Kediri Pace No 35

Desa Cerme Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur

Kode Pos 64472 Telp 088803059165

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah/Madrasah : MI AL ISLAM CERME

Alamat : Jl raya kediri pace 48

Desa : Cerme

Kecamatan : Pace

Kabupaten : Nganjuk

2. Nama yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Dan sosial Al Ghoffar

Alamat : Desa cerme kecamatan Pace Kab Nganjuk,

: No rekening BRI 6422-01-003953-53-1

3. Madrasah : Swasta

4. Tahun didirikan : 2008

5. tahun beroperasi : 2008

6. Status tanah : Wakaf

7. Luas Tanah : 1785 m2

8 . Status Bangunan : Yayasan

9. Luas seluruh bangunan : 1785 m2

10.Data siswa :

NO

KELAS

JUMLAH SISWA

JUMLAH TOTAL

LAKI LAKI

PEREMPUAN

1

I

8

9

17

2

II

4

5

9

11. DATA GURU ;

NO

Status Guru

Tingkat Pendidikan

SLTP

SLTA

D1

D2

D3

S1

S2

JUMLAH

1

Guru




4


3


7

2

TU


2






2

3

Penjaga

1







1


JUMLAH

1

2


4


3


10

12. Ruang perpustakaan : ada

13. Air bersih : ada

14. Debit air : cukup

15. akte yayasan : ada

Ketua Komite Madrasah

ROCHANI

Kepala MI Al Islam

MAHMUD NAHRU,SE

Ketua Yayasan

K.ILYAS

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM DAN SOSIAL AL GHOFFAR

AKTA NOTARIS YULIS MARIAWATI, SH. NO.15 .TANGGAL 16 JUNI 2008

MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL ISLAM CERME

Lingkungan Masjid Besar Al Ghoffar Jl. Raya Kediri Pace No 35

Desa Cerme Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur

Kode Pos 64472 Telp 088803059165

JADWAL PELAJARAN

KELAS I


SENIN

SELASA

NO

JAM

MATA PELAJARAN

JAM

MATA PELAJARAN






1

07.00

UPACARA BENDERA

07.00

AL QURAN HADIST

2

07.30

KERTAKES

07.30

PENJASKES

3

08.00

BAHASA INDONESIA

08.00

PENJASKES

4

08.30

ISTIRAHAT

08.30

ISTIRAHAT

5

09.00

BAHASA INDONESIA

09.00

FIQIH

6

09.30

BAHASA INDONESIA

09.30

FIQIH

7

10.00

BAHASA INGGRIS

10.00

PULANG

8

10.30

PULANG








NO

RABU

KAMIS






1

07.00

IPS

07.00

ALQUR’AN HADIST

2

07.30

IPS

07.30

BAHASA INDONESIA

3

08.00

IPS

08.00

BAHASA INDONESIA

4

08.30

ISTIRAHAT

08.30

ISTIRAHAT

5

09.00

IPA

09.00

PKn

6

09.30

IPA

09.30

PKn

7

10.00

PULANG

10.00

PULANG






NO

JUM’AT

SABTU






1

07.00

MATEMATIKA

07.00

MATEMATIKA

2

07.30

MATEMATIKA

07.30

MATEMATIKA

3

08.00

MATEMATIKA

08.00

MATEMATIKA

4

08.30

ISTIRAHAT

08.30

ISTIRAHAT

5

09.00

AQIDAH AKHLAK

09.00

AQIDAH AKHLAK

6

09.30

PULANG

09.30

BAHASA JAWA

7



10.30

BAHASA JAWA






KETUA KOMITE MADRASAH

ROCHANI

KEPALA MI AL ISLAM

MAHMUD NAHRU,SE

KETUA YAYASAN

K.ILYAS

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM DAN SOSIAL AL GHOFFAR

AKTA NOTARIS YULIS MARIAWATI, SH. NO.15 .TANGGAL 16 JUNI 2008

MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL ISLAM CERME

Lingkungan Masjid Besar Al Ghoffar Jl. Raya Kediri Pace No 35

Desa Cerme Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur

Kode Pos 64472 Telp 088803059165

JADWAL PELAJARAN

KELAS II


SENIN

SELASA

NO

JAM

MATA PELAJARAN

JAM

MATA PELAJARAN






1

07.30

UPACARA BENDERA

07.30

AL QURAN HADIST

2

08.00

KERTAKES

08.00

PENJASKES

3

08.30

BAHASA INDONESIA

08.30

PENJASKES

4

09.00

ISTIRAHAT

09.00

ISTIRAHAT

5

09.30

BAHASA INDONESIA

09.30

FIQIH

6

10.00

BAHASA INDONESIA

10.00

FIQIH

7

10.30

BAHASA INGGRIS

10.30

PULANG

8

11.00

PULANG








NO

RABU

KAMIS






1

07.30

IPS

07.30

ALQUR’AN HADIST

2

08.00

IPS

08.00

BAHASA INDONESIA

3

08.30

IPS

08.30

BAHASA INDONESIA

4

09.00

ISTIRAHAT

09.00

ISTIRAHAT

5

09.30

IPA

09.30

PKn

6

10.00

IPA

10.00

PKn

7

10.30

PULANG

10.30

PULANG






NO

JUM’AT

SABTU






1

07.30

MATEMATIKA

07.30

MATEMATIKA

2

08.00

MATEMATIKA

08.00

MATEMATIKA

3

08.30

MATEMATIKA

08.30

MATEMATIKA

4

09.00

ISTIRAHAT

09.00

ISTIRAHAT

5

09.30

AQIDAH AKHLAK

09.30

AQIDAH AKHLAK

6

10.00

PULANG

10.00

BAHASA JAWA

7

10.30


10.30

BAHASA JAWA






KETUA KOMITE MADRASAH

ROCHANI

KEPALA MI AL ISLAM

MAHMUD NAHRU,SE

KETUA YAYASAN

K.ILYAS